Terus terang saja, bukannya sombong, setiap orang yang melihat desain properti yg satu ini pasti mengira gedung apa, macam kantor, apartemen, hotel... ketika dijelasin bahwa itu kos-kosan, maka orang pada bergumam keheranan "kos-kosan 3 lantai aja kok begitu rupa?"
Ya semua kembali pada desain tentunya...
Ada yang kayak rumah biasa, ada yang sepreti kamar berjejer-jejer (hingga bisa ditebak itu kos-kosan), jadi kembali pada prinsip desain yang mengarahkan bentuk dan fasade bangunan tersebut.
Inti dari desain ini sendiri adalah, bagaimana lahan yang ada semaksimal mungkin dialokasikan menjadi kamar kos. Memang bisnis kos adalah bisnis deret hitung, semakin banyak kamar tentu semakin banyak pendapat yang diperoleh.
Apalagi jika pembiayaan pembangunannya melalui Kredit perbankan, disitulah bagaimana kos-kosan seoptmal mungkin bisa menutup cicilan perbulannya.
Oke kembali ke awal tulisan, mau bagaimana, akhirnya properti ini tetap saja kami (saya dan clien) memberi tema Rumah Kos Rawallangi,"Rawallangi" kata dari clien dalam bahasa Makassar yang artinya dibawah langit (kalau tidak salah). Hal ini sebagai refleksi dari bidang skylight yang diaplikasikan pada atap (rooftop) karena gedung ini terdiri dari 3 deret kamar-kamar, maka kamar yang dideret tengah perlu disuplai cahaya alami, hingga bisa membawa efek baik bagi kesehatan penghuninya.
Kehendak client, dinding diaplikasikan panel bata ringan, namun mengingat berada di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, untuk mengantisipasi botleneck antara suplay and demand, maka saya perhitungkan bebannya dengan bata konvensional (bata merah, boto, batako), memang untuk aplikasi bata ringan, dimensi struktur bisa jadi lebih besar. Namun faktor keamanan pelaksanaan lah yang menjadi pertimbangan!
Fasade properti di buat se simple mungkin, permainan batu alam, tonjolan plesteran, dan coating exterior cukup simpel.
Tertarik dengan konsep kos-kosan laksana gedung? Hubungi saya saja, add BB 3256fa90 kalau minat, kalau tidak ya no problem...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar